BLENDED LEARNING MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN
Konsep
pembelajaran sekarang ini ada 2 hal yaitu:
1. Sinkronus
artinya pembelajaran dilakukan dalam waktu dan tempaat yang sama. Bahkan materi
yang diajarkannya pun juga sama.
Hal
ini menuai kritikan dari pengamat pendidikan
karena kurang mempedulikan atau tidak responsive pada keadaan
perindividu yang mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Misalnya bagi anak yang cerdas pembelajaran dengan materi ,
waktu dan tempat yang sama akan membosankan. Bahkan untuk untuk siswa yang
keadaannya dibawah rata-rata merasa kesulitan. Sehingga setiap pembelajaran
selalu ada pihak yang dirugikan
2.
Unsinkronis artinya pembelajaran yang
dilaksanakan pada waktu yang berbeda,
bahkan tempat dan materi yang disampaikan pun berbeda. Tempat pembelajaran bisa
di sekolah, rumah taman dan sebagainya .
waktunyapun juga fleksibel. Mau tahu apa itu Blended Learning
Pada
prakteknya sekolah kita sekarang ini
waktu , tempat dan materi belajarnya sama tapi didapatkan hasil yang berbeda
atau beragam. Untuk itu perlu
diantisipasi dalam praktek belajar kita . Atau sebaiknya ada perubabahan
paradigma pada belajar kita . Mestinya hasil yang sama dapat dilakukan dalam
waktu yang berbeda-beda tergantung kemampuan perindividu.
Blended
Learning disarankan untuk merubah
paradigma pembelajaran kita. Mau tahu apa itu Blended Learning? Ikuti penjelasan
berikut ini!
Blended
Learning
adalah pembelajaran yang mengkombinasikan aspek tatap muka, online dan praktek.
Sebelum dijelaskan tentang Blended Learning , marilah kita kenali dulu
jenis-jenis pembelajaran sebelumnya:
1. Pembelajaran Tatap Muka (F2F = Face two Face)
Tatap
muka melibatkan murid dan guru. Murid bertugas memahami materi yang disampaikan
guru dan guru bertudgas menyampaikan materi.
Keuntungan
pembelajaran ini adalah bahwa siswa
dapat berinteraksi langsung dengan guru. Murid dapat beriteraksi dengan sesama
murid. Namu kekurangan cara ini adalah waktu belajarnya tidak fleksibel selain
itu jika siswa belum faham pada materi
maka tidak bisa diulang.
2.
Pembelajaran On line (e- Learning)
Siswa
dapat menyimak langsung ataupun mendapatkan siaran ulang. Masih dapat
berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya dengan pesan on line.
Dapat menentukan dengan bebas kapan waktunya belajar juga tempatnya. Tapi ada
pertanyaan lewat pesan on line siswa tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan pertanyaan nya mendapat respon langsung dari guru
sehingga bila hal ini terjadi maka
belajar membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu pada pembelajaran seperti
ini. Jika akan ada tes atau ulangan maka banyak siswa yang lupa materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk
mengatasi itu harus ada kegiatan yang ke
3 yaitu
3.
Pembelajaran Praktek
Kegiatan
praktek berdasarkan materi dengan
kegiatan problem solving agar mudah diingat dan melekat pada ingatan siswa.
Untuk
itu perlu ada Blended Learning yang dapat menggabungkan ke tiga kegiatan
pembelajaran itu secara utuh untuk menutupi
kelemahan pembelajaran lainnya. Guru mengajar langsung sehinnga ada
interaksi antara guru dan siswa. Siswa besrta teman-temannya bisa saling
diskusi tanpa takut menunggu lbalasan pesan lewat onlin. Jika siswa belum faham
pada materi makasiswa dapat mengulang materi lewat materii yang dibagikan guru dan bisa
memilih waktu yang tepati. Jika guru berhalangan hadir maka guru dapat
membagikan materi secara on line atau melakukan siaran langsung on line. Dikombinasi lagi dengan praktek setelah materi
selesai. Dengan praktek harapannya materi semakin mudah diingat.
Dengan
Blended Learning ini kegitan proses pembelajaran menjadi tepat dan fleksibel
ditambah dengan kegiatan praktek maka siswa akan lebih mudah mengingat apa yang
telah dipelajari dan memudahkan guru juga untuk menyampaikan materi.
Demikian
artikel yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar