Minggu, 22 Maret 2020

BLENDED LEARNING MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN


BLENDED LEARNING MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN

Konsep pembelajaran sekarang ini ada 2 hal yaitu:

1. Sinkronus artinya pembelajaran dilakukan dalam waktu dan tempaat yang sama. Bahkan materi yang diajarkannya pun juga sama.

Hal ini menuai kritikan dari pengamat pendidikan  karena kurang mempedulikan atau tidak responsive pada keadaan perindividu yang mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Misalnya bagi  anak yang cerdas pembelajaran dengan materi , waktu dan tempat yang sama akan membosankan. Bahkan untuk untuk siswa yang keadaannya dibawah rata-rata merasa kesulitan. Sehingga setiap pembelajaran selalu ada pihak yang dirugikan

2. Unsinkronis artinya pembelajaran yang dilaksanakan pada  waktu yang berbeda, bahkan tempat dan materi yang disampaikan pun berbeda. Tempat pembelajaran bisa di sekolah, rumah  taman dan sebagainya . waktunyapun juga fleksibel. Mau tahu apa itu Blended Learning

Pada prakteknya sekolah  kita sekarang ini waktu , tempat dan materi belajarnya sama tapi didapatkan hasil yang berbeda atau beragam.  Untuk itu perlu diantisipasi dalam praktek belajar kita . Atau sebaiknya ada perubabahan paradigma pada belajar kita . Mestinya hasil yang sama dapat dilakukan dalam waktu yang berbeda-beda tergantung kemampuan perindividu.

Blended  Learning disarankan untuk merubah paradigma pembelajaran kita. Mau tahu apa itu Blended Learning? Ikuti penjelasan berikut ini!
Blended Learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan aspek tatap muka, online dan praktek. Sebelum dijelaskan tentang Blended Learning , marilah kita kenali dulu jenis-jenis pembelajaran sebelumnya:

1.  Pembelajaran Tatap Muka  (F2F = Face two Face)
Tatap muka melibatkan murid dan guru. Murid bertugas memahami materi yang disampaikan guru dan guru bertudgas menyampaikan materi.
Keuntungan pembelajaran ini  adalah bahwa siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru. Murid dapat beriteraksi dengan sesama murid. Namu kekurangan cara ini adalah waktu belajarnya tidak fleksibel selain itu jika  siswa belum faham pada materi maka tidak bisa diulang.

2. Pembelajaran On line (e- Learning)
Siswa dapat menyimak langsung ataupun mendapatkan siaran ulang. Masih dapat berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya dengan pesan on line. Dapat menentukan dengan bebas kapan waktunya belajar juga tempatnya. Tapi ada pertanyaan lewat pesan on line siswa tidak bisa memprediksikan secara pasti  kapan pertanyaan nya  mendapat respon langsung dari guru sehingga  bila hal ini terjadi maka belajar membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu pada pembelajaran seperti ini. Jika akan ada tes atau ulangan maka banyak siswa yang lupa materi yang  telah dipelajari sebelumnya. Untuk mengatasi  itu harus ada kegiatan yang ke 3 yaitu

3. Pembelajaran  Praktek
Kegiatan praktek berdasarkan materi  dengan kegiatan problem solving agar mudah diingat dan melekat pada ingatan siswa.

Untuk itu perlu ada Blended Learning yang dapat menggabungkan ke tiga kegiatan pembelajaran itu secara utuh untuk menutupi  kelemahan pembelajaran lainnya. Guru mengajar langsung sehinnga ada interaksi antara guru dan siswa. Siswa besrta teman-temannya bisa saling diskusi tanpa takut menunggu lbalasan pesan lewat onlin. Jika siswa belum faham pada materi makasiswa dapat mengulang materi  lewat materii yang dibagikan guru dan bisa memilih waktu yang tepati. Jika guru berhalangan hadir maka guru dapat membagikan materi secara on line atau melakukan siaran langsung on line.   Dikombinasi lagi dengan praktek setelah materi selesai. Dengan praktek harapannya materi semakin mudah diingat.

Dengan Blended Learning ini kegitan proses pembelajaran menjadi tepat dan fleksibel ditambah dengan kegiatan praktek maka siswa akan lebih mudah mengingat apa yang telah dipelajari dan memudahkan guru juga untuk menyampaikan materi.

Demikian artikel yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar