Kamis, 02 April 2020
Kamis, 26 Maret 2020
Minggu, 22 Maret 2020
BLENDED LEARNING MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN
BLENDED LEARNING MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN
Konsep
pembelajaran sekarang ini ada 2 hal yaitu:
1. Sinkronus
artinya pembelajaran dilakukan dalam waktu dan tempaat yang sama. Bahkan materi
yang diajarkannya pun juga sama.
Hal
ini menuai kritikan dari pengamat pendidikan
karena kurang mempedulikan atau tidak responsive pada keadaan
perindividu yang mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Misalnya bagi anak yang cerdas pembelajaran dengan materi ,
waktu dan tempat yang sama akan membosankan. Bahkan untuk untuk siswa yang
keadaannya dibawah rata-rata merasa kesulitan. Sehingga setiap pembelajaran
selalu ada pihak yang dirugikan
2.
Unsinkronis artinya pembelajaran yang
dilaksanakan pada waktu yang berbeda,
bahkan tempat dan materi yang disampaikan pun berbeda. Tempat pembelajaran bisa
di sekolah, rumah taman dan sebagainya .
waktunyapun juga fleksibel. Mau tahu apa itu Blended Learning
Pada
prakteknya sekolah kita sekarang ini
waktu , tempat dan materi belajarnya sama tapi didapatkan hasil yang berbeda
atau beragam. Untuk itu perlu
diantisipasi dalam praktek belajar kita . Atau sebaiknya ada perubabahan
paradigma pada belajar kita . Mestinya hasil yang sama dapat dilakukan dalam
waktu yang berbeda-beda tergantung kemampuan perindividu.
Blended
Learning disarankan untuk merubah
paradigma pembelajaran kita. Mau tahu apa itu Blended Learning? Ikuti penjelasan
berikut ini!
Blended
Learning
adalah pembelajaran yang mengkombinasikan aspek tatap muka, online dan praktek.
Sebelum dijelaskan tentang Blended Learning , marilah kita kenali dulu
jenis-jenis pembelajaran sebelumnya:
1. Pembelajaran Tatap Muka (F2F = Face two Face)
Tatap
muka melibatkan murid dan guru. Murid bertugas memahami materi yang disampaikan
guru dan guru bertudgas menyampaikan materi.
Keuntungan
pembelajaran ini adalah bahwa siswa
dapat berinteraksi langsung dengan guru. Murid dapat beriteraksi dengan sesama
murid. Namu kekurangan cara ini adalah waktu belajarnya tidak fleksibel selain
itu jika siswa belum faham pada materi
maka tidak bisa diulang.
2.
Pembelajaran On line (e- Learning)
Siswa
dapat menyimak langsung ataupun mendapatkan siaran ulang. Masih dapat
berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya dengan pesan on line.
Dapat menentukan dengan bebas kapan waktunya belajar juga tempatnya. Tapi ada
pertanyaan lewat pesan on line siswa tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan pertanyaan nya mendapat respon langsung dari guru
sehingga bila hal ini terjadi maka
belajar membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu pada pembelajaran seperti
ini. Jika akan ada tes atau ulangan maka banyak siswa yang lupa materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk
mengatasi itu harus ada kegiatan yang ke
3 yaitu
3.
Pembelajaran Praktek
Kegiatan
praktek berdasarkan materi dengan
kegiatan problem solving agar mudah diingat dan melekat pada ingatan siswa.
Untuk
itu perlu ada Blended Learning yang dapat menggabungkan ke tiga kegiatan
pembelajaran itu secara utuh untuk menutupi
kelemahan pembelajaran lainnya. Guru mengajar langsung sehinnga ada
interaksi antara guru dan siswa. Siswa besrta teman-temannya bisa saling
diskusi tanpa takut menunggu lbalasan pesan lewat onlin. Jika siswa belum faham
pada materi makasiswa dapat mengulang materi lewat materii yang dibagikan guru dan bisa
memilih waktu yang tepati. Jika guru berhalangan hadir maka guru dapat
membagikan materi secara on line atau melakukan siaran langsung on line. Dikombinasi lagi dengan praktek setelah materi
selesai. Dengan praktek harapannya materi semakin mudah diingat.
Dengan
Blended Learning ini kegitan proses pembelajaran menjadi tepat dan fleksibel
ditambah dengan kegiatan praktek maka siswa akan lebih mudah mengingat apa yang
telah dipelajari dan memudahkan guru juga untuk menyampaikan materi.
Demikian
artikel yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat.
Si Kunyit yang Dicari
Si Kunyit yang
Dicari
Saat ini, tanaman
herbal banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu
cara untuk membantu pencegahan infeksi virus
corona atau COVID-19. Beberapa
tanaman herbal yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah kunyit
Penelitian menjelaskan bahwa kunyit (Curcuma
longa L) mengandung senyawa metabolit. Senyawa ini merupakan bahan
alam berupa kurkumin yang dilaporkan memiliki potensi terapeutik yang beragam
seperti antibiotik, antivirus, antioksidan, antikanker, dan untuk penanganan
penyakit Alzheimer.
"Kurkumin atau turunannya yaitu kurkuminoid, juga terdapat pada temulawak, jahe, dan tanaman sejenis. Selain senyawa kurkuminoid, terdapat puluhan senyawa kimia lain yang terkandung di dalam tanaman tersebut
"Kurkumin atau turunannya yaitu kurkuminoid, juga terdapat pada temulawak, jahe, dan tanaman sejenis. Selain senyawa kurkuminoid, terdapat puluhan senyawa kimia lain yang terkandung di dalam tanaman tersebut
Masyarakat secara umum memanfaatkan tanaman tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaannya pun diklaim aman untuk tubuh. Selain
sebagai bumbu masak, tanaman tersebut juga menjadi bahan baku jamu dan obat
herbal terstandarkan.
Berbagai penelitian farmakologi telah dilakukan terhadap
kurkumin. Namun salah satu yang menjadi perhatian saat ini adalah pengaruh
kurkumin terhadap penyembuhan Covid-19. Hal ini diketahui sejak terjadi epidemi
penyakit SARS pada 2003 silam.
Reseptor yang berperan [SARS-CoV-2] adalah angiotensin converting enzyme 2 [ACE2]. ACE2 dapat berada dalam bentuk fixed [menempel di sel] dan soluble [tidak menempel pada sel]. Penelitian terhadap senyawa kurkumin [sebagai senyawa tunggal atau murni] dilaporkan meningkatkan ACE2 pada hewan uji tikus, namun belum ada studi hubungan langsung terhadap infeksi virus corona
Reseptor yang berperan [SARS-CoV-2] adalah angiotensin converting enzyme 2 [ACE2]. ACE2 dapat berada dalam bentuk fixed [menempel di sel] dan soluble [tidak menempel pada sel]. Penelitian terhadap senyawa kurkumin [sebagai senyawa tunggal atau murni] dilaporkan meningkatkan ACE2 pada hewan uji tikus, namun belum ada studi hubungan langsung terhadap infeksi virus corona
Agar keperluan terapi menggunakan kurkumin dapat tercapai, diharapkan
banyak ACE2 yang bebas (soluble). Kondisi itu akan mencegah virus corona
menempel pada sel, yang secara langsung akan mencegah terjadinya infeksi.
Secara empiris gabungan kandungan senyawa kimia dari tanaman
tersebut bermanfaat sebagai imunomodulator untuk menjaga daya tahan tubuh. Efek
farmakologi gabungan senyawa kimia dalam tanaman tersebut tentu bisa berbeda
dengan efek farmakologi senyawa kurkumin secara tunggal.
Dalam kaitannya dengan COVID-19, penggunaan tanaman tersebut, baik secara tunggal maupun gabungannya, bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebagai imunomodulator. Oleh karena itu, pemanfaatan kunyit, temulawak atau jahe sebagai jamu, obat herbal terstandarkan, atau suplemen minuman adalah aman.
Manfaat kurkumin terhadap penyembuhan COVID-19 tentu masih memerlukan pembuktian melalui penelitian lanjutan. Diperlukan kerja keras dari berbagai pihak seperti peneliti, industri farmasi, dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan tanaman-tanaman tersebut hingga menjadi obat fitofarmaka sebagai antivirus terhadap COVID-19
Dalam kaitannya dengan COVID-19, penggunaan tanaman tersebut, baik secara tunggal maupun gabungannya, bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebagai imunomodulator. Oleh karena itu, pemanfaatan kunyit, temulawak atau jahe sebagai jamu, obat herbal terstandarkan, atau suplemen minuman adalah aman.
Manfaat kurkumin terhadap penyembuhan COVID-19 tentu masih memerlukan pembuktian melalui penelitian lanjutan. Diperlukan kerja keras dari berbagai pihak seperti peneliti, industri farmasi, dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan tanaman-tanaman tersebut hingga menjadi obat fitofarmaka sebagai antivirus terhadap COVID-19
Ikhtiar
sudah kita jalankan tawaqal dan berserah diri pada Allah SWT. Semoga wabah ini
segera hilang dari muka bumi dan semoga kita selalu di beri kesehatan. Untuk
itu Penulis sisipkan doa agar kita terhindar dari Covid-19
SPIONASE DI SEKOLAH, PERLUKAH?
SPIONASE DI SEKOLAH, PERLUKAH?
Jumlah
warga sekolah baik siswa maupun guru yang
banyak akan menimbulkan masalah. Hal ini
muncul karena perbedaan karakter diantara mereka. Baik guru ataupun siswa yang
mempunyai karakter sama akan membentuk kelompok-kelompok atau gap-gap sesuai
dengan kemiripan karakternya. Perbedaan senior dan yunior juga mampu
menimbulkan konflik. Peraturan sekolah yang tidak disepakati oleh sebagian
warga sekolah juga merupakan sumber
masalah. Hal ini bisa diperparah dengan
kurang terbukanya warga sekolah untuk menyikapi berbagai kendala yang ada.
Sekalipun
di sekolah dengan warga sekolah yang banyak sering muncul kendala, namun semua kendala ini
harus dapat diatasi sebaik mungkin oleh seluruh warga sekolah. Mengingat
sekolah adalah lembaga yang dipilih oleh warga untuk mengembangkan diri. Sekolah
adalah lembaga yang direncanakan untuk pembelajaran bagi siswa dengan pengawasan
guru atau tenaga ahli. Sekolah adalah
salah satu tahapan pilihan yang sangat
penting dalam hidup manusia, karena
pengalaman , pengetahuan dan ketrampilan diharapkan akan dapat diperoleh secara maksimal dalam
lembaga ini.
Dalam
konteks ini kepala sekolah, guru juga konselor sangat berpengaruh bagi
keberhasilan anak didik. Kepala sekolah
harus membangun suasana yang kondusif untuk mengembangkan segala potensi anak
didik. Suasana yang kondusif sangatlah penting diperlukan oleh siswa sebagai
obyek yang merupakan pusat pengguna
layanan lembaga sekolah. Guru adalah sosok penentu yang lain dan bahkan paling
penting dalam lembaga sekolah. Guru merupakan nafas kehidupan dalam sekolah. Guru
merupakan sosok yang diidolakan siswa. Baik buruknya sekolah sangat tergantung
juga pada sosok guru. Peran konselor juga dirasa sangat berarti dalam lembaga
sekolah. Konselor menjadi pencerah, pemecah masalah-masalah yang muncul dalam
menghadapi berbagai kesulitan yang terjadi.
Guru
adalah sutradara dalam kehidupan siswa
di sekolah,yang akan menghasilkan generasi penentu masa depan bangsa yang
dituntut dengan kemampuan yang maksimal. Guru merupakan pembimbing jalan siswa
baik dari segi pengetahuan ataupun pengalaman berupa fisik, mental, moral dan
juga emosional. Menurut Jamal Ma’mur
Asmani (2011,72) guru dapat menjadi sumber inspirasi siswa. Segala sikap,
tingkah laku, ucapan dan karakter seorang guru sangat membekas pada pribadi
siswa. Dan bahkan hal ini dapat menjadi cerminan bagi siswa untuk meneladani
sang guru. Kepribadian siswa baik di
dalam sekolah ataupun di luar sekolah dapat terbentuk dengan meneladani guru
melalui interaksi yang sering dilakukan di sekolah.
Karenanya
guru harus bisa mempunyai fungsi ganda yaitu tidak hanya sebagai pengajar
saja. Guru sebagai pengajar adalah guru
yang berperan mentransfer ilmu. Dalam hal ini guru harus mampu mengajarkan
ilmu-ilmu yang diajarkan supaya dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Peran
guru sebagai pengajar ini harus
mempunyai kemampuan untuk menguasai materi pelajaran yang ada. Sehingga guru
harus mampu menjawab segala pertanyaan ataupun permasalahan siswa dengan cakap,
sigap dan dengan bahasa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk
dipahami siswa. Dengan demikian diharapkan nantinya akan terjadi pembelajaran
yang efektif dan efisien.
Pada
saat guru sebagai pengajar akan terjadilah kegiatan belajar mengajar baik di
dalam ataupun di luar kelas. Banyak faktor
dapat berpengaruh terhadap kemampuan dan keberhasilan siswa. Mulai dari
motivasi siswa, hubungan antara siswa dan guru, ketrampilan guru berkomunikasi
dengan siswa, rasa aman, kondusif, tertib dan kenyamanan dalam belajar
Sosok
guru juga harus dapat sebagai pendidik yang harus mampu ikut berperan mendidik mengembangkan kepribadian siswa
melalui interaksi yang efektif dan
intensif baik di dalam ataupun di luar kelas. Guru merupakan tokoh panutan dan
teladan. Tidak hanya untuk siswa namun
juga untuk masyarakat sekitarnya. Teladan yang harus guru miliki adalah seperti
konsisten dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi perintah agama,
keuletan dan kegigihan dalam mencapai prestasi, kekuatan dan daya tahan
menghadapi masalah dan tantangan dalam kehidupan. Juga kecerdasan dan kecepatan
mengatasi masalah serta ketrampilan mencari celah menghadapi tantangan yang ada
di depan. Untuk itu guru harus mempunyai standart kualifikasi tertentu yang
harus dipenuhi. Beberapa persyaratan itu antara lain berupa rasa tanggung
jawab, kedisiplinan, mandiri, kewibawaan, etos kerja yang tinggi, kerja keras, kesetiaan,
pengabdian dan lain sebagainya
Namun terlepas dari semua itu guru bukan berarti tidak mempunyai kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan-
keterbatasan yang dimiliki guru akan berdampak pula pada siswa. Beberapa
kesalahan guru yang sering menyebabkan lunturnya nilai keteladanan pada seorang
guru. Misalnya: kurang disiplin bahkan sering kali mangkir atau jarang
mengajar. Sebenarnya wewenang Kepala Sekolah dan jajarannya untuk mengecek
kesanggupan atas kepercayaan terhadap guru untuk melaksanakan tugas mengajar
sejak awal. Sudahkah tugas yang dibebankan ditunaikan dengan baik ataupun tidak. Beberapa
guru yang diberi tugas mengajar dengan jumlah yang banyak terkadang ditemukan
kurang amanah dalam menjalankan tugasnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin bagi guru di
sekolah secara umum terdiri dari dua faktor berikut. Misalnya faktor yang berasal dari dalam diri
guru. Faktor ini muncul dari dalam diri individu sang guru, Hal ini sangat
besar pengaruhnya bagi tingkat kedisiplinan guru di sekolah.. Faktor ini
biasanya terkait dengan psikologis berwujud
kepribadian, pikiran motivasi, intelegensi dan ingatan. Maka
dapat disimpulkan bahwa intelegensi guru rendah dapat membuat siswa bosan
terhadap pelajaran yang diberikan, sebaliknya jika intelegensi guru tinggi maka
suasana kelas yang kondusif akan tercapai, maka tujuan pendidikan akan tercapai
sebagaimana yang diharapkan. Faktor yang kedua adalah yang berasal dari luar
diri guru. Faktor ini bisa berasal dari lingkungan ataupun dari latar belakang
pendidikan guru. (https://kabardariguru.wordpress.com/2016/03/13/pengaruh-kedisiplinan -guru-dan-kaitannya)
Meskipun kedisiplinan
guru di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun faktor yang sangat
penting adalah pribadi guru. Baik tidaknya disiplin di sekolah sangat
tergantung pada guru itu sendiri. Faktor pendidikan guru juga mempengaruhi
kedisiplinannya di sekolah. Karena kemampuan mengenai pengetahuan yang
diperoleh oleh guru yang satu dengan yang lain tetap berbeda. menurut bidangnya
masing-masing, misalnya seorang guru dia mempunyai disiplin ilmu mengenai
sejarah, tetapi di sekolah tersebut oleh kepala sekolah atau pihak lain yang
berwenang menyuruh ia mengajar Bahasa Inggris atau Matematika, jelas hal ini
tidak sesuai, sehingga terjadi kontradiksi didalam jiwanya, apalagi pada pihak
siswa. Jika terjadi hal yang demikian maka proses belajar menganar tentunya
tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini akan menimbulkan rasa
membosankan bagi guru dan siswa. Tempat tinggal guru yang jauh dengan sekolah
dimana ia ditugaskan dapat juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru. Bahkan
keluarga gurupun dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru. Sering kali ditemukan keadaan guru dengan
keluarga yang mempunyai kebutuhan
hidup besar namun gaji terkadang hanya cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok. Sementara untuk mencukupi kebutuhan lainnya terpaksa mencari di luar dinas. Apalagi guru tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar maka dengan sendirinya ia harus mengutanamakan pekerjaan diluar dinas untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga ia sering melanggar ketentuan sekolah atau kurang disiplin.
hidup besar namun gaji terkadang hanya cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok. Sementara untuk mencukupi kebutuhan lainnya terpaksa mencari di luar dinas. Apalagi guru tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar maka dengan sendirinya ia harus mengutanamakan pekerjaan diluar dinas untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga ia sering melanggar ketentuan sekolah atau kurang disiplin.
Disiplin merupakan suatu nilai yang harus ditegakkan di
sekolah baik oleh guru, siswa maupun warga sekolah lainnya. Kemajuan sekolah
sangat ditentukan oleh kedisiplinan semua elemen sekolah. Dengan demikian guru
harus memperkokoh diri atas kesanggupannya mengajar, mendidik dan membimbing
siswa, Tidak mungkin pendidikan dalam suatu lembaga akan berjalan dengan baik
tanpa keadaan yang tertib. Semua disiplin di sekolah dapat berjalan dengan
lancar bila semua elemen sekolah telah menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.
Disiplin waktu pada saat mengajar sangat penting bagi siswa. Bagi guru yang
tidak dapat hadir mengajar sebaiknya terlebih dahulu satu hari sebelumnya
melaporkan diri kepada Kepala sekolah agar tugas mengajar dapat digantikan oleh
guru lain untuk sementara waktu. Sementara itu Kepala Sekolah dan pembantunya
sebaiknya mengadakan musyawarah terbuka untuk mengatasai segala masalah yang
ada.
Pada beberapa sekolah sering kali karena permasalahan begitu
kompleks, maka masalah kedisiplinan seperti ini sering diatasi dengan jalan
pintas. Wadah musyawarah untuk memecahkan masalah dengan duduk bersama semua
elemen dianggap tidak efektif lagi. Duduk bersama dianggap tidak manjur lagi
karena justru menimbulkan pro dan kontra atas kebijakan yang akan diambil. Dan
akhirnya untuk mengetahui kinerja guru digunakan suatu teknik yang dirasa cukup
handal oleh pemangku sekolah yaitu menggunakan metode Spionase.
Spionase menurut kamus bahasa Inggris (Dictionary English
Indonesian 2010: 255) berasal dari kata espionage yang artinya suatu praktik
pengintaian, memata-matai untuk mengumpulkan informasi. Spionase yang awalnya
dianggap sebagai kegiatan memata-matai musuh dalam konteks militer, berkembang
merambah di dunia pendidikan. Hal ini sebenarnya sah-sah saja asal tidak banyak
pihak yang terlibat atau mengetahui. Menjadi aneh bila yang direkrut menjadi
agen spionase adalah siswa dalam jumlah yang relative banyak. Juga aneh pula
bila yang harus diamati adalah guru dengan jumlah yang banyak. Yang tak kalah mencengangkan apabila seperti
dalam konteks keluarga seorang anak harus memata-matai tingkah laku sang orang
tua. Seorang siswa memata-matai keaktifan guru yang ada di kelasnya. Layakkah
ini terjadi?
Ada upaya dari pemangku sekolah untuk menggali
informasi tentang keaktifan guru
mengajar di kelas-kelas dengan membentuk agen spionase. Hal ini bertujuan untuk mengontrol aktifitas pembelajaran. Agen
spionase ini dibentuk dengan melibatkan petugas yang terlibat dalam
pengendalian keaktifan proses belajar mengajar. Anehnya kegiatan ini melibatkan
peserta didik juga, yang dilibatkan sebagai pemberi informasi secara rutin pada
kegiatan pembelajaran di masing-masing kelas. Strategi diam-diam ini dilakukan
tanpa sepengetahuan guru sasaran. Sehingga pelaksanaan belajar mengajar terjadi
secara wajar tanpa dibuat-buat. Kemudian pembuat kebijakan ini mengumpulkan
semua laporan yang direkap sedemikian rupa pada jangka waktu tertentu,
dibuatlah kesimpulan terhadap guru sasaran dan kemudian ada pemanggilan untuk
sharing terhadap guru yang bersangkutan bersumber dari laporan siswa tersebut.
Siswa yang direkrutpun diambil satu orang dari tiap kelas. Dengan pertimbangan tertentu siswa direkrut tentunya
adalah siswa yang kehadirannya aktif dan beberapa pertimbangan yang lain. Seorang
siswa pun menganggap hal ini adalah tugas dari sekolah yang perlu dilaksanakan
dengan tanggung jawab dan kesungguhan tanpa ada pikiran negative sedikit pun,dan
tanpa menyadari resiko dibalik semua itu. Bagi mereka itu semata-mata tugas
dari guru dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tanpa mempertimbangkan
banyak hal. Tugas dari guru dilaksanakan
dengan sami”na wa atokna. Karena tentunya sebagai siswa tidak akan mengerti
kelanjutan tujuan yang dikehendaki sekolah dengan metode ini. Sekali lagi siswa
tidak mempertimbangkan resiko yang akan datang di kemudian hari. Karena pikiran
siswa tidak mungkin akan mendatangkan resiko toh tugas tersebut adalah tugas
dari guru yang harus dengan senang hati dijalani. Tanpa pertimbangan yang
matang dan tanpa membutuhkan pertimbangan dari lain pihak misalnya orang tua .
Tak sedikit siswa yang mau menerima tugas yang diberikan oleh guru. Tentunya
yang mendominasi pikiran mereka adalah kembali mengingat kepada fungsi guru
sebagai pembimbing, pelindung dan pengganti orang tua mereka di rumah.
Padahal jika siswa mengerti bahwa mereka sebenarnya
dijadikan spion atau mata-mata, maka
tentunya sebagian besar mereka tidak mau menerima tugas seperti ini. Siswa pasti bisa memikirkan efek yang muncul
dari metode ini. Efek yang muncul akan dirasakan saat bantuannya terbongkar.
Dan tentunya yang menjadi sasaran pertama adalah pemberi informasi dan bukan pembuat
metode. Singkat kata pada metode ini yang mati terlebih dulu
adalah pemberi informasi. Sementara yang memerintah bisa jadi aman-aman saja. Ternyata
kalau ditelusuri dari awal semua metode itu bukan kepentingan siswa. Siswa
hanya dimintai bantuan untuk memberikan informasi. Jika siswa menjadi pemberi informasi gagal melangkah
maka tentunya siswa akan langsung bermasalah dengan guru yang menjadi sasaran
dari metode ini. Bisa dibayangkan betapa konflik besar yang akan terjadi antara
guru dan siswa. Hal ini bisa mengganggu perkembangan psikis siswa. Dan tentunya
pengalaman ini tidak akan terlupakan oleh siswa dan membekas seumur hidup.
Bahkan akan menimbulkan efek yang bisa
berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
Sebenarnya metode spionase ini tidak asing lagi di sekolah. Awalnya
metode ini adalah metode yang biasa dipakai Kepala sekolah untuk mengontrol
kinerja guru atau biasa yang disebut dengan
supervisi Kepala Sekolah secara individu terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di
kelas. Namun Metode yang diperuntukkan sebagai keperluan supervisi ini tidak
dilakukan setiap hari dan terus menerus. Spionase hanya dilaksanakan sesuai
dengan jadwal supervisi yang telah dijadwalkan oleh Kepala sekolah. Setelah
Kepala sekolah mendapat sejumlah informasi tentunya akan mencatat dan mengambil
kesimpulan untuk merencanakan perbaikan pada guru sasaran dengan melakukan
komunikasi yang baik terhadap guru sasaran. Guru tersebut diminta untuk
menyampaikan kesulitannya dan kemudian besama-sama didiskusikan cara
pemecahannya. Setelah ditemukan titik temunya guru sasaran tersebut akan
mempunyai kesediaan untuk memperbaiki diri.
Teknik ini merupakan teknik yang efektif untuk tetap menjaga kehormatan
guru dan pihak-pihak lain yang dipantau.
Namun pada metode spionase terhadap kedisiplinan kinerja
guru berbeda dengan hal diatas, tentunya butuh waktu pengamatan yang panjang untuk
mencapai kesimpulan karena disiplin itu pengukurannya terkait dengan waktu. Penilaian
disiplin melihat dari unsur konsistensi. Konsistensi seiring dengan waktu. Disiplin
itu ukurannya tidak tertentu tidak bisa dinilai di satu kelas saja. Bisa jadi
guru sasaran bisa hadir di kelas tertentu namun tidak bisa hadir pada kelas
yang lain karena mungkin ada tugas lain yang lebih penting. Spionase tentang
kedisiplinan pada guru perlu dipikirkan kembali tentang keterlibatan siswa
sebagai obyek pemasok informasi. Perlu
dicarikan metode lain yang lebih efektif untuk mengontrol kinerja disiplin
guru. Sungguh siswa mestinya hanya harus fokus pada pengembangan potensi diri
yang didukung keilmuan hasil transformasi guru.
Bagaimanapun juga dalam diri siswa pasti tertanam di hati
nuraninya untuk merasa perlu ikut menjaga kehormatan guru, karena guru ibarat
pengganti orang tua mereka di sekolah. Siswa harus tetap bersikap santun,
menghormati, menghargai pada guru. Dengan
demikian guru tidak semestinya melakukan hal-hal yang dapat mengecewakan siswa,
menyebabkan kehilangan control pada diri guru. Guru harus tetap bisa menjaga
emosi, tetap harus bisa menjaga kemarahan yang meluap-luap,menghilangkan kekerasan verbal pada siswa. Kata-kata kasar
yang selayaknya tidak boleh terlontar. Guru harus penyabar dan dituntut untuk
bisa menjaga kewibawaannya agar siswa mencontohnya , Dan yang penting
kedisiplinan tetap harus dijaga. Pada
situasi guru dikuasai emosi maka ketegangan pada siswa selalu mendominan.
Manakala sang guru, yang merupakan tokoh panutan menunjukan
suatu teladan yang kurang bagus bagi para siswa maka sebaiknya pemangku sekolah
segera mengetahui terlebih dahulu dan segera melakukan tindakan preventif agar hal
ini tidak menjadi konsumsi siswa yang menyebabkan berkurangnya kewibawaan guru.
Tugas semua warga sekolah untuk menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, aman dan menyejukkan untuk semua yang berada dalam lingkungan sekolah. Siswa sebagai asset bangsa, guru sebagai pengukir indah pribadi siswa. Semua harus saling menjaga supaya keharmonisan dan kedamaian tetap terjaga. Bila semua sudah menyadari hal ini spionase di sekolah perlukah?
Daftar Pustaka:
-
Jamal
Ma’mur Asmani.2011. Buku
Panduan, Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Jogjakarta: Diva Press
- https://kabardariguru.wordpress.com/2016/03/13/pengaruh-kedisiplinan-guru-dan-kaitannya,
diakses tgl 2 Agustus 2018
- Karnedi. 2010. Dictionary English Indonesian, Bandung: DARI
Mizan
Jumat, 20 Maret 2020
BELAJAR KIMIA DARI OBAT COVID -19
BELAJAR KIMIA DARI OBAT COVID -19 YANG DIREKOMENDASIKAN ILMUWAN TIONGKOK
Merebaknya wabah virus corona akhir-akhir ini sangat menghantui warga dunia. Bahkan semua penduduk dunia menetapkan harus banyak bekerja dan beraktivitas di rumah saja untuk mencegah semakin menularnya virus ini.
Untuk menghilangkan kejenuhanmu terhadap keadaan ini, yang harus belajar di rumah, mari kita sedikit mengasah kemampuan kita tentang kimia dan kita kaitkan dengan informasi seputar virus ini.
Tahukah kamu bahwa obat untuk penderita penyakit akibat Covid - 19 yang direkomendasikan oleh ilmuwan ataupun dokter ahli dari Tiongkok adalah Chloroquine Phosphate?
Untuk menghilangkan kejenuhanmu terhadap keadaan ini, yang harus belajar di rumah, mari kita sedikit mengasah kemampuan kita tentang kimia dan kita kaitkan dengan informasi seputar virus ini.
Tahukah kamu bahwa obat untuk penderita penyakit akibat Covid - 19 yang direkomendasikan oleh ilmuwan ataupun dokter ahli dari Tiongkok adalah Chloroquine Phosphate?
Mengapa obat ini yang direkomendasikan ilmuwan Tiongkok? Senyawa ini yang diplih dari ribuan obat yang ada setelah melewati serangkaian uji coba efek kuratif mengatasi penyakit akibat Covid -19. Terbukti dalam serangkaian uji coba tersebut pasien terdampak menjadi lebih baik. Indikasi pulihnya pasien terlihat dari semakin berkurangnya demam, persentase semakin negatif semakin besar Disamping itu bila dikonsumsi maka pasien hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk sembuh.
Pada awalnya Chloroquine Phosphate sudah dikenali 70 tahun yang lalu dan dkenal untuk mengobati penyakit malaria. Penyakit menular yang disebabkan nyamuk yang terinfeksi parasit. Perlu diketahui bahwa obat ini harus dibeli dengan resep dokter dan tidakk dijual bebas. Dikonsumsinya setelah makan untuk mencegah sakit perut. Obat ini cara konsumsinya berbeda dengan obat biasa karena konsumsinya hanya perminggu sekali dikonsomsi pada hari yang sama tiap minggunya
Mengapa demikian ? Karena obat ini punya efek samping bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dan over dosis maka akan merusak retina mata secara permanen, telinga berdengung, kejang, reflek slow respon.
Jika kalian ingin tahu apa itu Chloroquine Phosphate, paling tidak anak-anakku yang suka pada pelajaran kimia akan mengenal komposisi zat-zat penyusun obat tersebut walau hanya sederhana. Hal ini bisa kalian ketahui dari nama senyawanya. Chloroquine Phosphat berarti ada kandung unsur Cl = chlorin, P= Phosphorus, O= oksigen.
Dari sumber https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chloroquine-phosphate#section=Acute-Effect dinyatakan bahwa rumus Chloroquine Phosphat adalah C18H32ClN3O8P2.
Dengan demikian terdapat kandungan unsur-unsurnya adalah: Carbon = C, Hidrogen = H, Chlorin= Cl, Nitrogen = N, Oksigen= O, dan Phosphorus= P
Kalo anak-anakku diminta menghitung Massa Molekul relatifnya tentu sangat mudah bukanMR Chloroquine Phosphat
= 18. AR C + 32. AR H + 1. AR Cl + 3. AR N+ 8. AR O +2. AR P
= 18.12+32.1 + 1. 35,5+ 3. 14+8. 16+ 2.31 = 216 +32+ 35,5 +42 + 128+ 62 = 515,5
= 18.12+32.1 + 1. 35,5+ 3. 14+8. 16+ 2.31 = 216 +32+ 35,5 +42 + 128+ 62 = 515,5
Petunjuk pemakaian pada senyawa ini direkomendasikan terdapat gambar sebagai berikut:
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulitdan kerusakan mata .
.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam berwarna putih pada dada. Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulangdengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
b. teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio;
c. mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genética;
d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;e. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atauf. gangguan saluran pernafasan.
Semoga bermanfaat. Dan tetap semangat untuk menjaga kesehatan. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari wabah ini. Aamiin Yaa Robbal alamin
Langganan:
Komentar (Atom)


